SEJARAH BERDIRINYA
Bank Sampah PokLiLi
(Kelompok Peduli Lingkungan)
(Kelompok Peduli Lingkungan)
Kegiatan pengelolaan sampah
dilingkungan Griya Lemah Depok bermula dari adanya kegiatan di RT 003 RW 024
Griya Lembah Depok dalam rangka untuk mengurangi volume sampah dilingkungan RT
pada awal tahun 2008.
Kegiatan dimaksud berupa pengolahan
sampah rumah tangga (sampah organik) menjadi kompos dengan menggunakan
alat/tehnik Komposter Takakura.
Program pengolahan sampah dengan
Komposter Takakura disosialisasikan dan diterapkan kepada seluruh ibu-ibu warga
RT pada tanggal 15 Maret 2008 yang
saat itu sebagai ketua PKK RT adalah Ibu Yuni Maryono (Djuniawan Wanitarti),
bersama-sama dengan mantan pengurus RT yang terlibat saat pencanangan kegiatan
tersebut.
Disamping keberhasilan dalam penerapan
komposisasi, kepada seluruh ibu-ibu warga juga dihimbau untuk melakukan
pengelolaan sampah secara baik dan modern yaitu dengan memilah dan mengolahnya
menjadi produk yang bermanfaat.
Pada bulan Agustus 2008 pengurus RT
mengeluarkan kebijakan yaitu meminta kepada warga RT untuk tidak membuang
sampah ditempat sampah yang ada di depan rumah masing-masing. Dengan harapan
jika tidak ada sampah di depan setiap rumah, maka lingkungan akan tampak rapi dan
sehat. Mengingat tempat sampah identik dengan kotoran, bau dan selalu
berantakan akibat diacak-acak oleh pemulung, tikus, kucing & anjing.
Sebagai penggantinya pengurus RT telah
menyiapkan tempat penampungan sementara (TPS) RT yang cukup untuk volume sampah
seluruh warga RT, apalagi volume sampah sudah terkurangi karena telah dipilah
dan diolah menjadi kompos.
Selanjutnya tempat-tempat sampah yang
masih tersedia dirubah fungsinya menjadi pot bunga atau pot tanaman sehingga
lingkungan tampak lebih hijau dan asri.
Sejalan dengan kegiatan diatas,
ibu-ibu PKK RT 003 Rw. 024 Griya Lembah Depok yang saat itu diketuai oleh Ibu
Yuni Maryono, juga mengadakan kegiatan mengolah sampah kering (anorganik)
menjadi produk kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Disamping pembuatan
kerajinan juga mengolah buah-buahan yang tidak layak dikonsumsi diolah menjadi
kompos cair yang beraroma buah-buahan segar.
Sudah disadari sejak awal kegiatan,
bahwa dilingkungan RT tidak ada warga yang memiliki kompetensi dibidang
pengelolaan sampah. Untuk menutupi hal tersebut dan didorong oleh semangat yang
tinggi, maka pengurus berusaha mencari ilmu dari berbagai sumber informasi
antara lain melalui :
·
internet,
·
media
cetak,
·
media
elektronik,
·
mengunjungi
pameran-pameran yang bertema lingkungan,
·
berkunjung
langsung (bench mark) ke lingkungan
yang telah berhasil melaksanakan pengelolaan sampah dengan baik.
Seiring
dengan berakhirnya masa kepengurusan RT, untuk lebih mempopulerkan kegiatan dan
nama kelompok, maka kelompok yang sudah berjalan 2 (dua) tahun, pada tanggal 01 Maret 2010 tersebut menamakan
kelompok ini PokLiLi (Kelompok
Peduli Lingkungan).
Karena
kegiatan PokLiLi ini dinilai banyak warga bermanfaat
maka PokLiLi sering di Undang/di kunjungi untuk
Presentasi dan mengadakan Pelatihan Kerajinan daur ulang mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan,
Kecamatan, Organisasi Masyarakat, BUMN, Yayasan, Sekolah, UMKM maupun perorangan.
Agar kegiatan kelompok peduli
lingkungan lebih berkembang dan untuk menunjang proses pengelolaan sampah
secara baik dan bermanfaat, maka secara resmi membentuk kegiatan yang selama
ini telah dipelajari bersama yaitu Bank
Sampah yang diberi nama Bank Sampah
PokLiLi.
Dalam kegiatannya Bank Sampah PokLiLi tidak hanya tertutup untuk warga di
Griya Lembah Depok, tetapi Bank Sampah PokLiLi bersifat terbuka kepada siapapun boleh
masuk dan menjadi anggota/nasabah Bank Sampah
PokLiLi.
Pada awal dimulainya Bank Sampah PokLiLi hanya beranggotakan sebanyak 11
orang, namun dalam perkembangannya sampai dengan tanggal 01 Mei 2011 jumlah
anggota/nasabah Bank Sampah PokLiLi telah beranggotakan sebanyak 112 orang anggota.
Demikian uraian singkat berdirinya PokLiLi dan sekarang lebih dikenal dengan Bank Sampah PokLiLi,
semoga dapat memberi inspirasi kepada kelompok-kelompok warga yang lain untuk
lebih peduli terhadap lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar